Dilahirkan sebagai seorang wanita adalah anugerah yang sangat indah
dari Allah Ta’ala. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh seorang
pria.Terlebih anugerah itu bertambah menjadi muslimah yang mukminah
yaitu wanita muslimah yang beriman kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
Menjadi
wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,karena
banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Dikarenakan balasan yang
Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun
menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi wanita shalihah sering kali
datang dan menggebu-gebu saat kita menginjak usia remaja,di mana masa
puberitas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah pula bagi
remaja muslim dalam melewati masa ini, namun sungguh sangat indah bagi
para remaja yang bisa dikatakan lulus dalam melewati masa pubertas yang
penuh godaan ini.
Salah satu godaan yang amat besar pada usia
remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”. Memang, rasa
tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau
lelaki. Namun kalau kita tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan
menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun
untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَالْعَيْنَانِ
زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ
وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ
زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ
الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Zina kedua mata adalah dengan
melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan
berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki
adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan
berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau
mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)
Sebagai wanita
muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus dijaga dan
dirawat, terlebih ketika berkomunikasi atau bergaul dengan lawan jenis
agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul dengan lawan jenis. Di antaranya:
Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan)
TTM,
teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat
sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja
umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah
sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita
sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan
lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang
perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.
Dari
‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah
(suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
“Janganlah
salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang
bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap
yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia
adalah seorang yang mukmin." (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)
Daripada
setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan? Ngaji,membaca Al
Quran dan memahami artinya serta menuntut ilmu agama InsyaAllah
malaikatlah yang akan mendampingi kita.Tentu sebagai wanita yang cerdas,
kita akan lebih memilih untuk didampingi oleh malaikat.
Kedua: Menundukkan pandangan
Pandangan
laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk
panah-panah setan. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak
sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan
pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah
haram.Ketika melihat lawan jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan
itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita.
Segera mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi
pandangan itu.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
"Aku
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya
memalingkan pandanganku." (HR. Muslim)
Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis
Jagalah
aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya
mahram di sini adalah laki-laki yang haram untuk menikahi kita. Yang
tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman pena
bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita wajib
menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna di sini yaitu kita
menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh tubuh kita dan menutupi
dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan, misal
kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit, dan tidak membentuk lekuk
tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita adalah
kedua telapak tangan dan muka atau wajah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki." (HR. Tirmidzi, shahih)
Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)
Ikhtilat
itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu
tempat tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain
pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan
jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita
muslimah tidak mau dijadikan obyek pandangan oleh banyak laki-laki
bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun
yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan
pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya, karena ini adalah
perintah Allah dalam Al Qur’an dan akan menjadi berdosa bila kita tidak
mentaatinya.
Kelima: Menjaga kemaluan
Menjaga
kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak sekali
remaja yamng terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai muslim
kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan. Caranya antara lain
dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu
syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah
percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan
lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka) ataupun melalui telepon,
SMS, chatting, YM dan media komunikasi lainnya.
Sudah selayaknya
sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai
niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan
jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan usaha kita. Amin.
Penulis: Ummu Zainab (Santri Ma’had Umar)
Muroja'ah: M.A. Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar